Ini hari sedih banget mau ninggalin Makassar, Ngga kerasa 4 hari begitu cepatnya. Setelah merasakan panasnya Makassar, eksotisnya budaya Makassar, lezatnya makanan khas Makassar, luasnya kampus Universitas Hasanuddin, serta meriahnya PIMNAS XXIV, hari ini, 22 Juli 2011 kami semua rombongan UNSOED akan kembali ke kampus. Sebenarnya jadwal dari panitia PIMNAS untuk hari ini adalah wisata tapi karena kami takut kehabisan tiket pesawat, so kami pulang lebih dahulu.
Sebelum pulang, pagi ini kami harus mengambil sertifikat karena kami dijadwalkan flight jam 2 siang. Sekitar pukul 08:30 kami berangkat ke Rektorat Unhas untuk mengambil sertifikat peserta. Jam 10:00 kita harus berkumpul lagi di rusunawa untuk keberangkatan ke Bandara. Tapi sebelum itu buat kenang2an kita foto2 dulu di rektorat Unhas dan di Baruga A. P. Pettarani with bendera kebanggaan kita UPI (Unit Penelitian Ilmiah), UKM kami yang secara tidak langsung mengantarkan kami ke makassar juga.
Kembali ke rusunawa, ternyata masih pada santai2 ya sudah, kita sarapan dulu. Setelah itu kira2 pukul 11:30 kita berangkat ke Bandara dengan menggunakan Bus, disitu kita juga diantar sama LO kami yang setia menemani kami di Unhas.
Sampai di Bandara sekitar pukul 12:00, kita berpisah dengan LO kita, berpisah dengan Unhas, beserta PIMNAS XXIV, ada beberapa teman yang tak bisa menahan haru karena meninggalkan event menakjubkan kemarin. But, semuanya juga harus kembali ke aktivitas semula dengan segudang kreasi, inovasi, dan solusi dari hasil pengalaman kita selama berada di sini.
Saat check-in kita di suruh menunggu karena seperti biasa masalah administrasi diurus sama staf universitas. Namun, saat kita menunggu ada informasi mengejutkan yang diberitahukan oleh maskapai yang akan kita tumpangi. Karena kesalahan teknis, ada 4 orang dari 25 orang rombongan unsoed yang tidak tercatat dalam daftar, sehingga tidak memperoleh tiket pesawat.
Waw, kita semua tercengang. Untuk memastikan siapa saja 4 orang tersebut, dicek kembali nama-namanya, ya 4 orang yang tak kebagian tiket itu iin, ragil, putra dan tyas. Memang dari teman dosen, bu Fatma, akan menemani mereka untuk mengurusi kepulangan mereka yang terhambat. Namun, si tyas yang notabene cewek sendiri tetep aja kebingungan dan nangis tersedu2 (saya juga bakalan gitu kalo jadi dia). Ya wajar lah, untuk masalah flight masih ada yang ngurusin, terus sehabis dari bandara tujuan menuju puwokerto belum tau mau bagaimana. But, masih ada solusi, Bu Yeyen sbg kepala administrasi univ yang juga mengurusi masalah transport bakalan ngegantiin tyas. And, the problem is solved, mereka yang tertinggal akan flight esok harinya puku 6 pagi.
Tak terasa akibat problem teknis tersebut kita berburu waktu untuk ke boarding pass. Waktu di handphoneQ menunjukkan pukul 13:30 WITA dan ternyata saya baru tau kalo kami flight pukul 14:00. Oh iya kami menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air dengan tujuan Surabaya But akhirnya kami sampai di pesawat dg tepat waktu. Perjalanan yang memakan waktu 1 jam tersebut alhamdulillah dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Kami sampai di Bandara Juanda, Surabaya pukul 14:05 WIB, wah klo dipikir secara konyol, tadi cuma flight selama 5 menit hahaha.. Setelah dari bandara kami melanjutkan perjalanan ke Purwokerto menggunakan bus Rosalia Indah, tapi sebelumnya kita juga diberi fasilitas makan sore di RM Kartika Sari Mie 55.
Lanjut perjalanan yang lama dan melelahkan. Di tengah perjalanan ternyata ada masalah dengan busnya. So, sekitar pukul 1 dini hari kami musti pindah bus. Lalu perjalanan dilanjutkan hingga sampai ke purwokerto sekitar pukul 07:30 hari Sabtu tanggal 23 Juli 2010. Hmm, ternyata perjalanan yang menyenangkan walaupun melelahkan.
Ada beberapa kalimat yang masih aku ingat dalam Makassar's Experience :
1. Saya tidak akan menangis jika saya kalah, tapi saya akan menangis melihat kesedihan teman saya jika saya menang (dari sebuah buku yang dibaca oleh agus, disampaikan oleh Awal saat di angkot dalam perjalanan ke pantai akkarena).
2. Datang Bersama Mimpi, Pulang Bawa Solusi (Dari salah satu papan iklan di Makassar yang saya lihat saat meninggalkan kota ini).
Semoga kalimat2 tersebut memberikan inspirasi untuk saya dan pembaca semua. Dan pengalaman adalah guru yang terbaik karena kita mendapatkan pelajaran berharga darinya bahkan terkadang tanpa kita sadari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar