Senin, 06 Agustus 2012

Jawaban Ujian Tergokil

Saking stresnya ngerjain ujian mungkin bisa membentuk kreativitas atau lebih tepatnya over imagination kemudian tertuang ke dalam kertas ujian. Berikut adalah beberapa jawaban ujian yang gokil2 karena yang menjawab mungkin lagi stres atau saking susahnya menjawab soal jadi ngaco bgt jawabnya. 

Sumber foto dari : didunia

1. Maniak Game



2. Terlalu Teoritis 



3. Imajinatif





4. Emosi tak terkendali




5. Stres Tingkat Dewa



Pasti yang ngoreksi jawabannya langsung jedotin kepala ke tembok, hahaha

Kamis, 02 Agustus 2012

Rayuan Gombal Anak Lab


Di sebuah lab di pojok gedung tepatnya lab. struktur  ada dua orang mahasiswa yang sedang nge-lab:
Mahasiswa 1 : kamu pake metode histologi parafin ya?
mahasiswa 2: koq tau?
Mahasiswa 1 : Habis kamu telah meng-embedding hatiku…
mahasiswa 2 : Iya, habis tu aku iris pake mikrotom dengan ketebalan 5 mikro, mau???
Mahasiswa 1 : hiiiiyyyyy!!!!

Sementara di lab. lain di gedung belakang tepatnya di lab. mikrobiologi
Asisten 1 : Jadi PJ acara sterilisasi ya?
Asisten 2 : Tau aja
Asisten 1 : Iya, donk…karena kamu telah men-sterilisasi hatiku dengan autoklaf cintamu..
Asisten 2 : Hoooo…autoklafnya rusak, pengenalan sterilisasinya pake metode fisik, pembakaran dengan api bunsen! mau saya sterilisasi dengan metode fisik?
Asisten 1 : huaa tidakk, makasihh..

Dan di sebuah lab. di pojok kanan gedung, tepatnya di lab. taksonomi
Mahasiswa 1 : Buku kunci determinasinya koq g ada di lokerku?
Mahasiswa 2 : Aku ambil soalnya aku mau mendeterminasikan perasaanku kepadamu
Mahasiswa 1 : Beneran, kow…balikin cepet mau aku pake!
Mahasiswa 2 : Ntar ya kalau aku sudah masuk klasifikasi penghuni hatimu…
Mahasiswa 1 : Oke, tunggu saja sampai tanaman paku berubah phylum!

Kemudian di lantai atas, di sebuah lab. fisiologi di sebuah acara praktikum pengukuran oksigen terlarut
Praktikan 1 : koq oksigen terlarutnya rendah, pasti kalau kita yang terpapar dalam kondisi ini bisa hipoksia kita?
Praktikan 2 : enggak lah!
Praktikan 1 : koq bisa?
Praktikan 2 : karena bagiku kau adalah oksigen untuk kehidupanku.
Praktikan 1 : Kalau gitu sekarang kamu perlu aerator tambahan!
Praktikan 2 : Emangnya kenapa?
Praktikan 1 : karena kamu harus siap berbagi oksigen


THE MEANING OF T.R.Y.A.S

Suasana sore yang begitu indah membawaku menikmati perjalanan ini. Sore ini adalah hari pertamaku menempati tempat kos yang baru. Semoga kos yang baru ini membawaku ke suasana yang lebih baik dibandingkan dengan tempat kos lama. Kos lamaku memang tidak sejelek yang dibayangkan, ada kamar mandi dalam juga seperti kos baruku, cuma yang disayangkan kos lama itu sekamar berdua. Makanya tidak nyaman disaat ingin menyendiri di kamar, karena toh ada saatnya kita butuh dalam kesendirian. Contohnya kalau belajar, aku agak susah menyerap materi pelajaran kalau ada yang mengganggu walaupun ngga ada niat mengganggu tapi sama aja butuh suasana sepi untuk belajar.
Nah, kos baruku baru sekamar sendiri, dilengkapi dengan kamar mandi pula. Harapannya sih lebih nyaman dari kos yang dulu. Biar bisa belajar dan mengerjakan aktivitas kuliah dengan lebih baik.
Sampai di kos baru sepertinya sepi-sepi aja. Oh iya, hampir lupa, ini kan masih rangkaian libur semester. Tapi, besok aku ada sosialisasi untuk kurikulum baru. Padahal ngga berangkat juga ngga masalah sih. Ya, memang aku dikenal sama teman-teman katanya orangnya rajin, jadi ya berangkat aja karena sosialisasi ini juga penting untuk keberlanjutan kuliahku, sekalian nyobain kosan baru, walau cuma semalam.
Ngomong-ngomong soal kos baru, kebetulan aku dapat tempat kos yang baru aja dibangun, jadi masih fresh, ada bau cat tembok dan bau perabotan baru. Kata bapak kos, kosan ini memang dulunya udah pernah ditempati tapi untuk kosan cowok. Baru kali ini mereka menerima cewek sebagai penghuni kos. Dan kebetulan lagi aku yang memesan kamar no.1 alias depan sendiri, jadi dapat jendela yang paling gede yang bisa langsung lihat ke jalan.
Ternyata memang hari ini aku sendirian di kos baru. Teman-teman lain masih asik dengan liburannya. Malam pertama sendirian di kosan baru.
***
Kali ini aku benar-benar akan menempati kos ini, karena libur semester genap sudah berakhir, dan aku akan menyongsong semester 3, semester yang konon katanya para senior lagi sibuk-sibuknya.
Sebelum masuk ke kos, sudah banyak motor di parkiran. Ada apakah gerangan? Oh ternyata motor teman-teman penghuni kos juga yang sedang ospek, maklum dari 5 kamar di kosan ini, ada 3 orang mahasiswa baru, 2 orang termasuk aku yang mahasiswa lama beda satu tahun dari mereka.
Sehabis beres-beres kamar, aku keluar untuk melihat-lihat sekeliling kosan baruku dan menyodorkan tangan untuk menjabat ke salah satu anak yang sepertinya tinggal di kos ini.
“mba, kenalan dong? Aku tika.”
“aku ages.” jawabnya.
“oh, ages, darimana? Fakultas apa?” tanyaku penasaran.
“dari bekasi mba, fakultas biologi, kalo mba?”
“wah sama dong, aku biologi juga, asal purbalingga, angkatan baru ya?”
“iya mba, di sini banyak biologinya, jadi senang deh bisa buat tanya-tanya.”
“sama-sama aja lah, kita di sini harus saling membantu.”
Ages, teman kos yang pertama kenalan yang ternyata dia satu fakultas denganku tapi beda angkatan satu tahun. Dia menempati kamar pojok, atau kamar nomor 5. Ada lagi Yuyun, dan dia juga satu fakultas dan satu angkatan denganku dia menempati kamar tengah atau kamar nomor 3. Walaupun satu angkatan tapi aku juga baru kenal di sini, di tempat kos, memang kita beda kelas dan kita berdua bukan anak populer di kampus jadi sama-sama belum tau nama, hanya wajah yang kelihatan familiar.
Hari berganti hari, akhirnya aku kenal yang namanya Regi yang menempati kamar sebelahku, nomor 2, dia kuliah di jurusan keperawatan. Sementara di kamar nomor 4 ada Sisi yang kuliah di jurusan kimia.
***
Tiga bulan sudah aku tinggal di kosan ini. Kos yang akhirnya diberi nama T.R.Y.A.S, yang berasal dari huruf depan kami masing-masing. Dengan nama itu diharapkan persahabatan kita senantiasa terjalin dengan baik. Dan tiga bulan ini kebersamaan kita semakin terasa tatkala aku berulang tahun yang ke-20.
“mba tika, selamat ulang taun ya, nanti traktirannya mau dimana nih mba?” tanya regi yang terkenal dengan suara cemprengnya.
“makasih ya Gi, umm, nanti aku beliin ayam penyet aja gimana? Tapi temenin ya?” jawabku.
“nanti sama yun aja, soalnya yun sekalian beli pulsa.” Tiba-tiba si yuyun yang jawab. Memang dia seringnya kalau menyebut panggilan sendiri, bukan pakai kata aku atau saya, dia lebih sering pakai namanya sendiri, yun. Kata temenku di kampus kalau menyebut diri-sendiri saat berbicara dengan nama sendiri adalah orang yang manja. Wah, berarti si yuyun manja dong orangnya? Ya emang bener juga sih, sedikit agak manja, maklum anak terakhir, walaupun begitu dia sebenarnya orang yang paling tahu pertama tentang berbagai macam info di kosan, seperti tentang berita mati listrik, terus info bayar listrik, sampai berita mau ada fogging demam berdarah aja dia yang pertama kali tau diantara anak kosan yang lain. Sebenarnya sih  karena dia yang sering dikasih info paling pertama sama ibu kosan, makanya cepet.hehehe.
oh, ya udah nanti kita pergi bareng aja yun.” Jawabku selanjutnya, sambil menghitung kira-kira berapa budget yang harus dikeluarkan untuk mentraktir mereka makan.
Setelah selesai sholat maghrib, aku dan yuyun akhirnya pergi membeli makan. Jam menunjukkan pukul 19:10 ketika aku pulang ke kosan kembali. Sebelum masuk ke kamarku, kok kamarku gelap, hanya ada cahaya redup yang samar-samar terlihat. Ini sudah terdeteksi, mereka akan mengerjai aku. Sebelum mereka sadar aku sudah mengetahui ini aku langsung masuk ke kamar sebelah atau kamar Regi dan menutup pintu hingga beberapa saat sampai mereka sudah malas akan memberi surprise kepadaku.
“mba buka dong, yah, mba ngga asik ah, orang mau dikasih surprise malah ngumpet.” Sisi akhirnya bicara di depan pintu.
“Kalian pasti mau ngerjain nih, udah ketahuan nih ye, hahaha.” Aku menimpali. Tapi akhirnya ku buka juga pintunya.
Pintu sudah terbuka. Dan mereka membawa kue tart buatku. Ternyata mereka memang akan memberi surprise, tetapi tidak berhasil. Maaf ya aku mengecewakan kalian. Karena ini mudah ditebak. Tapi terima kasih, tahun ini hanya kalian yang berupaya memberi surprise terhadapku. Begitu pula tahun-tahun setelah itu. Walau setelah itu kalian hanya memberi beberapa makanan sebagai simbol ultahku seperti donat bakar di tahun ke-2, lalu kue bolu di tahun ke-3 (momen ini tertulis di blog), tapi hanya kalianlah yang memberi arti di setiap ulang tahunku selama di Purwokerto. Nice moment.
***
Setelah momen ulang tahunku yang pertama bersama mereka terjadi, persahabatan kita semakin terjalin dengan rapi. Kita juga sering pergi berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan walau dengan kendaraan umum alias angkot. Kita tidak segan-segan buat nunggu lama angkot dan berdesakan dengan penumpang lain, yang penting kebersamaan kita senantiasa terasa setiap saat. Selain jalan-jalan ke pusat perbelanjaan, kita juga sering berkaraoke ria sampai tenggorokan serak, demi melepas penat atau sekedar refreshing untuk menghilangkan beban-beban kuliah.
1 tahun telah berselang, kita mulai disibukkan dengan kegiatan kuliah yang super padat, aku juga sedang banyak tugas yang harus dikerjakan, mulai laporan praktikum, tugas kuliah, sampai tugas non akademik juga mulai berdatangan, karena aku mulai aktif di UKM kampus. Begitu pula yang lain, sisi yang juga anak HIMAKIM (Himpunan Mahasiswa Kimia) sedang sibuk-sibuknya menyiapkan kegiatan-kegiatan terkait yang harus dilaksanakan. Ditambah lagi dia sudah punya cowok, jadi agak jarang menetap seharian di kosan. Pernah juga dia sempat beberapa hari ngga nginep di kosan karena pulangnya terlalu malam. Padahal pintu kosan masih terbuka lebar untuknya.
Ages juga sedang sibuk sama kuliahnya dan main sama teman-temannya. Sering juga dia nginep di kosan temannya. Paling-paling yang masih stand by di kosan cuma Regi sama Yuyun. Regi sebenarnya paling ngga suka kalau sepi atau sendirian, kadang dia yang sering ribut sendiri kalau kosan sepi. Biar ngga terlalu sepi, dia sering ngajak teman-temannya main di kosan. Lain lagi sama Yuyun. Dia sukanya mengurung diri di kamar. Bukan karena malas bergaul atau acuh sama yang lain. Tapi dia seringnya bermain dengan laptopnya untuk online. Bahkan dia bisa seharian mengurung diri di kamar, padahal melalang buana di dunia maya. Tapi aku tahu kalau sebenarnya Yuyun seperti itu karena di kosan juga sepi, mau kemana-mana males karena tidak ada kendaraan, jadi lebih baik berkelana di dunia maya.
***
3 tahun berselang, suasana kosan semakin berbeda, terutama setelah ditambah kamar baru di atas sebanyak 5 kamar. Jadi total penghuni kos menjadi 10 orang. Sisi yang tadinya di kamar bawah pindah ke kamar atas karena kamar bawah sering bermasalah seperti bocor, banyak rayap, dan lain sebagainya. Yah, walaupun mesti nambah 1 juta buat sewa kamar atas selama 1 tahun.
3 tahun, bukan waktu yang sebentar, sepertinya persahabatan T.R.Y.A.S mulai mengalami keretakan, kita semakin jarang berkomunikasi. Aku yang sedang menjalani penelitian, lebih sibuk ke penelitian, apalagi kalau ada acara rapat UKM sudah pasti pulang kosan sampai larut, yang ada mereka udah pada tidur. Begitu pula Sisi, yang sejak menerima beasiswa Djarum dan menjadi bendahara BEM di kampusnya pastinya lebih intens dengan kegiatan-kegiatannya. Ditambah lagi Ages dan Regi yang lebih sering nginep di kosan temen daripada nginep di kosan sendiri. Bukan hanya itu Yuyun juga ikut-ikutan sering nginep di kosan lamanya. Intensitas komunikasi kita yang menyebabkan kerenggangan hubungan persahabatan kita ini.
Sangat terasa sekali saat kosan di huni oleh anak-anak baru. Mungkin karena kaget atau tak terbiasa jadi kita sering merasa terasing di kosan sendiri. Ada penghuni baru yang notabene mahasiswa baru dengan segala tingkah remajanya yang seringkali membuat kita kesal. Semakin lama semakin kita jenuh di kosan sendiri, semakin lama semakin terkotak-kotak antara kamar atas dan kamar bawah. Dan Sisi yang sekarang menempati kamar atas akhirnya mengirimkan sms seperti ini:
“Udah pada lupa ya sama aku, kok sekarang kayaknya kita ngga pernah kumpul-kumpul bareng, apa karena aku di atas jadi kalian juga udah ngga peduli sama aku. Aku minta maaf kalo ada salah”
Apa yang dikirim Sisi ke kita juga ada benarnya. Memang kita sudah jarang kumpul dan cenderung acuh tak acuh terhadap teman lainnya. Jadi akhirnya aku membalas sebisaku.
“Bukannya lupa sama kamu, mungkin kita dengan kesibukan masing-masing yang menjadikan tali silaturahmi kita sedikit merenggang, bukan cuma ke kamu, kita semua, TRYAS dan anak-anak baru. Kayaknya kita memang harus merencanakan sesuatu.”
Dan akhirnya kita merencanakan suatu acara gathering buat mempererat kembali tali persahabatan kita. Di acara itu kita memang cerita tentang masalah kita selama ini yang membuat kita semakin jauh. Dan masing-masing orang punya pendapat sendiri-sendiri.
“Sebenarnya aku cuma pengen kita kayak dulu, sering kumpul bareng, atau sekedar cerita-cerita bareng.” Sisi membuka percakapan.
Ya, ini aku juga minta maaf karena mungkin kita sering miss communication jadi terkadang kita berprasangka negatif ke kalian. Aku sebenarnya sering nginep atau sering pergi bareng temen karena aku sebenarnya sepi sendirian di kosan, dan kebetulan ada temen yang ngajak pergi, jadi ya aku sering pergi.” Regi berpendapat.
Aku juga sama kayak regi, aku juga minta maaf kalo sering agak nyuekin teman-teman, bukannya apa-apa, barangkali teman-teman sibuk, dan daripada aku ngeganggu kesibukannya kalian, jadi aku cenderung acuh.” Ages juga menambahkan.
Sama, yun  juga kadang bosen di kosan, karena pada pergi semua, jadi ya yun juga ikutan kabur dari kosan buat ngisi kesepian.” Yuyun juga menguraikan alasannya.
Akhirnya aku juga menambahkan, “Ya intinya karena kesibukan kita, kesepian kita, dan ego kita selama ini yang membuat kita jadi jauh. Jadi dengan adanya kumpul sekarang diharapkan kita kembali dekat satu sama lain…”
Sebelum aku selesai ngomong si Regi memotong, “Tapi ya, sebenarnya kita butuh suatu agenda biar kita bisa rutin untuk kumpul sesibuk apapun kita.”
“Gimana kalo kita ngadain arisan aja, cuma berlima nanti dikocoknya setiap minggu. Gimana? Kan mau ngga mau harus ada yang bayar sama dapet arisan kan?” Usul Sisi.
“Wah betul tuh, moga aja bisa terlaksana, mulai minggu depan aja ya?” Ages menimpali.
Dan akhirnya setelah acara itu, kita tiap minggu kumpul untuk mengocok arisan kecil-kecilan. Dan memang dengan adanya kegiatan itu sepertinya membuat kita menjadi lebih akrab. Lalu, setelah sebulan berselang kita juga makin akrab dengan anak-anak baru, karena kita sedikit menurunkan ego masing-masing dan lebih intens untuk berkomunikasi satu sama lain.
***
T.R.Y.A.S, mungkin persahabatan kita ibarat sebuah kaktus, yang jika dirawat akan berwarna hijau yang menyejukkan hati tapi jika dibiarkan tak disiram dengan air komunikasi yang baik kelak durinya akan menusuk hati dan pikiran kita masing-masing. Kini setelah aku menginjak semester akhir perkuliahan, mulai terasa akan kehilangan kalian, kaktus berhargaku selama ini. Semoga kelak persahabatan kita takkan pernah pupus, walau kita sudah tak berada di satu tempat lagi. Semoga T.R.Y.A.S tetap menjadi kaktus yang selalu kita siram dengan air komunikasi dan pupuk persahabatan yang akan selalu bersemi hingga kita dipanggil oleh-Nya nanti. Amin.
***
The Meaning of  T.R.Y.A.S is some clauses to be a good friendship :
T     :    Tak Kenal Maka Tak Sayang
            Bagaimana mungkin persahabatan akan berjalan mulus jika kita belum mengenal kepribadian dari sahabat kita sendiri. Rasa sayang dalam persahabatan juga akan muncul jika kita tahu bagaimana sahabat kita mengenal kita dan bagaimana kita mengenal sahabat kita sendiri. Termasuk pengenalan karakter.
R     :    Rasakan Apa Yang Dirasakan Sahabat
            Seringkali sahabat menghadapi masalah yang pelik yang kita sendiri belum tentu tahu cara pemecahannya. Tapi setidaknya dengan mencoba merasakan apa yang dirasakan sahabat kita, kita akan sedikit tahu apa yang harus kita lakukan untuk memberikan solusi dari masalah yang sedang dihadapi sahabat kita.
Y     :    Yakin Akan Nasihatnya
            Memang tidak semua sahabat akan pintar bernasihat. Tapi setidaknya merekalah yang sering memberikan wacana dan solusi akan masalah kita. Dan terkadang tindakan kita sering disalahkan karena tidak sejalan dengan apa yang diwacanakan. Tapi sekali lagi yakinlah akan nasihatnya, karena nasihat sahabat baik adalah nasihat yang akan memberi kita ke jalan yang lebih baik.
A     :    Adaptasi itu penting
            Jika kita merasa sahabat hanya ada di suatu tempat yang dulu kita tinggali adalah suatu pikiran yang picik. Sahabat ada di sekitar kita dimanapun kita ada di dunia ini jika kita dapat beradaptasi dengan tempat yang sedang kita tinggali. Adaptasi ini maksudnya kita sedikit-sedikit dapat membaca apa kesukaan mereka, apa yang mereka inginkan dari seorang calon sahabat seperti kita. Asalkan tingkah laku kita harus disesuaikan dengan kemampuan kita dalam adaptasi ini. Jangan sampai membuat karakter kita hilang di mata mereka.
S     :    Sempatkan Berkomunikasi
Kadang kita terlalu terlena oleh kesibukan kita hingga kita sedikit jauh dengan sahabat-sahabat lama. Oleh karena itu, sempatkan berkomunikasi seperti telepon atau sms, atau sekedar say hello di Facebook, atau Twitter. Apalagi sekarang jejaring sosial sudah semakin banyak yang memberi peluang lebih besar kepada kita untuk berkomunikasi jarak jauh dengan sahabat-sahabat yang telah jauh.


Purwokerto, November 2011