Senin, 28 September 2009
Foto Unik
Minggu, 27 September 2009
10 Days For Refreshing
18 September 2009. Waktu menunjukkan pukul 16.00, belum ada juga yang menjemputku. Saking lamanya nunggu, mata ini tak terasa mulai tak kuat melihat cahaya, dan ku pun tertidur. Lagi nyenyak tidur, eh adikku membangunkanku hingga ku terjaga dari tidurku. Ternyata ada yang datang, setelah kulihat ternyata si Ayu yang menjemputku. Baru ku tahu alasan keterlambatan Ayu menjemputku ternyata dia juga menjemput Tiwul. Ya sudahlah aku maklumi toh aku juga nebeng nggak perlu ngerasa kesel. Sampailah di RM Nony, tempat tujuan kita buka bareng. Parkiran udah penuh banget motor. Kayaknya si Pemilik Nony mesti nambahin lahan parkir nih biar nggak bejubel gini.
Kita masuk melewati pintu depan Nony, wah aroma ayam bakar membuat perutku yang seharian kosong ini jadi ikut keroncongan. Dan di dalam RM tsb udah sesak dan penuh dengan orang-orang yang ingin buka puasa hari ini dengan ayam bakar. Kulihat dimeja lesehan paling pojok sudah duduk teman-teman TC yang lain (Tiwul, Adya, Lora, Wening, Citra). Sangat disayangkan, kita cuma dapat 1 meja sisa di kelilingi puluhan orang. Tempat yang lain sudah dipesan orang. Ternyata banyak teman2 alumnus Smansaga di sini. Kayak nggak ada tempat lain aja. Pas Maghrib, anak2 masih belum mau buka soalnya belum ndenger adzan, eh tapi si pelayan udah mbunyiin kentongan jadi kita mulai makan dah. Abis makan terus Sholat Maghrib di situ juga. Abis itu anak2 berencana ke Alun2 tapi motornya kurang 1, eh kebeneran ada anak2 IPA2, kita akhirnya mencari mangsa buat jadi sopir ojek kita, dan ketemu deh korbannya, si Afik, walopun musti dipaksa dulu. Tapi si Afik nggak mau nganterin kita jalan2 ke Alun2. Ya udah, dia suruh nganterin kita ke rumahku buat ambil motor. Akhirnya berangkatlah kita ke Alun2. Dan di sana kita bingung mau ngapain, foto2 aja biar bisa dimasukkin FB. Waktu menunjukkan pukul 20.30 kita bergegas pulang biar pulangnya nggak kemalaman.
Tanggal 19 September 2009 harusnya ada buber kelas tapi aku nggak ikut, cz nggak ada yang bisa ditebengin si, ya udah malemnya aku jalan2 ke pasar murah sama ibu n mbahku daripada bosen. Jadi inget waktu kecil, kalo di pasar murah takut naik komidi putar. . . he2. Nggak papa lah malam itu jadi inget masa-masa kecilku.
Tanggal 20 udah Lebaran, waktunya bersilaturahmi dan bermaaf-maafan dengan orang lain.
Tanggal 24 si Lora ngajak nonton film KCB2 tapi aku nggak ikut cz ada kendala motor. eh ternyata mereka nggak jadi nonton malah jalan2 ke Moro.
Tanggal 26 harusnya ada reuni akbar PasGa, tapi aku nggak ikut juga. Aku malah berjibaku dengan PoTy seharian. Tak masalah, bersantai sepuasnya sebelum rutinitas kuliah dimulai.
10 hari yang begitu cepat.
Selasa, 22 September 2009
Minggu, 20 September 2009
KATAKAN RASA CINTAMU
Baik kau katakan tak akan kau buang
Waktu demi waktu semakin berlalu
Baik ku tunjukkan semua perihal cinta
Yang ada padamu kau mencintaiku
Reff 1:
Tak usahlah engkau pendam
Katakan yang kau rasakan
Takkan ku buat kecewa
Takkan ku buat terluka
Jangan pikir ku tak mampu merasakan
Sesuatu yang sama denganmu
Takkan kubiarkan masa trus berlalu
Sang waktu cepat menipu
Reff 2:
Lekaslah kau katakan
Rasa cinta yang kau pendam
Jangan buat ku menunggu
Hati ini kian meragu
Katakanlah padaku
Engkau mencintaiku
Katakan janji setia
Sehidup semati selamanya
27 Juni 2009
KUSIMPAN RASA
Adakah rasa yang sama dengan yang aku simpan
Selama ini padamu
Takkan mudah hilangkan semua kenanganmu
Dari memori hidupku
Tlah lama aku menyimpan rasa
Semakin hari ku semakin cinta
Tapi akankah kau mengerti
Akankah engkau cintai diriku
Reff:
Haruskah perjuangkan
Haruskah ku berkorban
Menanti sebuah asa
Demi cinta yang aku dambakan
Semakin ku berharap
Terucap kata indah
Demi cinta yang hilang
Demi rasa yang tlah lama terpendam
Tak kusangka jika pandangan matamu
Bisa memikat hatiku
Tutur lembut serta sapaan hangatmu
Tlah merasuki jiwaku
Dan disini aku pun mulai mengerti
Dirimu sungguh begitu berarti
Akankah hidup ini bersandar
Pada manisnya cinta yang kau berikan
Back to reff
By.
Swastika Oktavia
26 Juni 2009
Malam Kita
Lihat ke langit rembulan pancarkan sinar
Lihat sang bintang berkelip di gelapnya malam
Reff:
Malam ini malam kita
Bercanda tawa bersanding berdua
Malam ini milik kita
Hapuskan semua torehan luka
Kita disini menyinggahi bangku kayu
Di bawah pohon dengan daun yang berguguran
Aku disini mengalunkan sebuah dendang
Engkau disitu memainkan dawai gitar
Back to reff:
Bila malam ini berakhir
Semoga jadi kenangan manis hidup ini
11 Agustus 2008
RELAKANLAH
Jangan kau cepat pergi
Dari hatinya juga cintanya
Kesabaran hati kau jaga
Jangan jadikan dia terluka
Sempurnakan cinta
Kuatkanlah jalinan asmara
Reff:
Jangan dustai dia
Jangan menduakannya
Ingat betapa dia mencintaimu
Jangan khianati dia
Jangan kau lukainya
Sungguh kau tak pantas tuk melakukannya
Biar dia bukan yang terbaik
Bukan yang terhebat untukmu
Tapi dia sangat sayang
Dan dia sangat mencintaimu
Pertahankan cinta
Ukirlah sebuah asa yang indah
Back to reff
Relakanlah dia jadi kasihmu
KITA BERSAMA
Kala itu kau putuskan aku
Kala itu kau campakkan aku
Tapi ku yakin kau kan kembali kesini
Keyakinanku takkan pernah salah
Dan kau benar kembali
Dan kau jadi milikku lagi
Reff 1:
Kita bersama lagi
Kita berjumpa lagi
Hilangkan semua sepi di hati
Kita saling bercanda
Kita saling tertawa
Jelang hari esok yang bahagia selamanya
Masa itu tak akan ku lupa
Ketika cintamu telah berpaling
Tapi ku yakin ku lebih baik darinya
Keyakinanku takkan pernah salah
Dan kau benar kembali
Dan kau jadi milikku lagi
Back to reff 1
Reff 2:
Kita bersatu lagi
Kita jalin kembali
Kisah indah yang dulu terlalui
Kita saling bercerita
Kita smakin bahagia
Smoga kisah kita kan abadi tuk selamanya
LENSA RAMADHAN KEILMUAN
Hawa dingin saat ini tengah merasuki seluruh tubuh manusia. Tak terkecuali ragaku yang terbujur kaku merasakan betapa dinginnya malam ini. Namun, sang empunya aku masih berbaik hati menyelimutiku dengan baju hangat. Mataku masih buta dan sekelilingku masih dipenuhi kegelapan. Aku berada di ruang sempit tempat penyimpanan benda-benda berharga manusia. Ya, aku bukanlah apa-apa, hanya sesuatu yang memiliki konstruksi mata seperti manusia. Tapi masih tak sehebat mereka sebagai ciptaan Tuhan. Kemampuanku hanyalah melihat dan merekam segala bentuk tingkah laku manusia, otakku hanyalah sebuah memori kecil yang dapat dikosongkan mereka sewaktu-waktu, karena otakku terbatas. Namun, manusia membutuhkanku. Mereka dapat tertawa bahagia karenaku, mereka dapat pula menangis sedih tatkala melihat apa yang aku hasilkan. Sama seperti keilmuan yang mempercayakanku merekam segala bentuk kegiatan mereka. Tapi kebetulan mereka belum pernah melihat hasil kinerjaku dengan menangis.
Sepertinya malam ini otakku akan dikosongkan kembali oleh sang empunya aku yang merupakan anggota keilmuan. Mataku masih tertutup, tetapi aku bisa merasakan sekeliling tubuhku telah bermandikan cahaya lampu neon. Aku pun merasakan kabel tertanam dalam tubuhku, lalu segala bentuk kinerjaku selama ini berpindah ke dalam sebuah mesin canggih yang melebihi diriku. Dan mataku terbuka, ku merasa otakku dibersihkan hingga tak ada sisa-sisa memori melekat dalam otak kecilku. Aku kembali dalam cahaya kegelapan.
Bulan ini adalah bulan penuh berkah bagi manusia, bulan yang mereka sebut ramadhan. Bulan ini juga bulan penuh berkah bagi jenisku karena kinerja kami banyak dibutuhkan untuk merekam semua kegiatan manusia. Dan, terjadi pada saat momen-momen langka sepanjang bulan ini. Hari ini mungkin kinerjaku jelas akan diuji karena keilmuan akan mengadakan buka puasa bersama.
Sebelumnya, aku merasakan sang empunya aku membawa diriku mondar-mandir di tempat ini. Mungkin dirinya sedang galau menanti teman-temannya memenuhi janji mereka bersama hari ini. Aku dapat merasakan sinar senja mentari yang menembus masuk ke dalam tempatku berada saat ini. Tak lama kemudian ku merasa ada goncangan hebat melanda bumi yang dipijak manusia ini. Sayup-sayup ku mendengar para manusia berteriak “gempa..gempa..ada gempa..”. Gempa?? Apa itu gempa, apa mungkin goncangan hebat ini yang mereka teriakkan? Ya, gempa adalah kosakata baru yang akan kumasukkan dalam kamus hidupku di dunia manusia. Gempa memang tengah melanda bumi pijakan manusia yang bersumber dari pergeseran lempeng bumi mereka. Tak ada yang menyangka bumi ini bergoncang di bulan pennuh berkah ini. Mungkin Tuhan sedang memperingatkan sebagian kecil dari mereka untuk menunjukkan kesetiaannya kepada sang Penciptanya. Seperti kesetiaanku kepada sang Penciptaku, manusia. Ku senantiasa berada di sisi manusia, tuk penuhi kebutuhan manusia, walau terkadang beberapa dari mereka menyakiti diriku dan teman-temanku sehingga kinerjaku tak berkualitas.
Goncangan gempa tak menyurutkan niat anak-anak keilmuan untuk memenuhi janji mereka, buka puasa bersama. Walau ada diantara mereka yang tengah berduka karena musibah tersebut. Tempat tujuan telah ditentukan. Dan mereka membawaku menyusuri perjalanan ketempat tersebut. Hawa dingin kembali merasuki dunia manusia hingga tubuh luarku pun dapat merasakannya. Awan hitam di langit pertanda sang Maha Cipta akan memberikan kasihnya kepada manusia berupa tetesan air sebagai pelarut penat mereka. Sampailah kami di tempat tujuan, Kabayan. Ya, nama itulah yang mereka sebutkan. Tempat ini adalah tempat mereka melepas tenggorokan mereka dari jerat tali yang mengikat selama mereka melaksanakan puasa di bulan penuh berkah ini.
Anak-anak keilmuan telah memilih tempat duduk yang dirasa paling nyaman untuk menghabiskan buka puasa hari ini dengan nikmat. Pilihan menu-menu menarik telah tersedia. Namun, mereka masih kebingungan tentang apa yang harus mereka pilih. Bingung karena mereka memperbandingkan harga dan rasa. Tak berapa lama kemudian mereka memutuskan pilihan apa yang akan membuat mereka terbebas dari haus dan laparnya tubuh mereka seharian. Aku masih tidak habis pikir kenapa saat menunggu makanan datang mereka tidak mempekerjakan aku untuk merekam momen-momen mereka saat itu. Apa mungkin mereka tidak sadar akan kehadiranku di sini? Sungguh nasib jadi benda mati yang tak sering disadari keberadaannya.
Dan makanan yang diimpi-impikan pun datang. Sayang, aku sangat berbeda dengan manusia dalam hal mengkonsumsi energi. Kalau aku diberi kesempatan untuk mengkonsumsi energi layaknya manusia, maka aku akan melahap semua makanan yang disajikan tersebut dengan cepat melebihi kecepatan lahapan manusia. Sungguh hal yang mustahil.
Di akhir lahapan mereka, akhirnya ada yang menyadari akan keberadaanku di sini. Kemudian kinerjaku mulai ku perlihatkan kualitasnya. Mereka sangat bahagia akan hasil kinerjaku di sini. Di tengah-tengah ku bekerja, terdengar suara-suara musik amatir yang menggema di telinga manusia, suara nyanyian pun terdengar di mulut sekelompok pemusik tersebut. Ternyata mereka mereka adalah para pelayan tempat makan tersebut yang memberikan surprise kepada para pengunjung yang berulang tahun di bulan ini. Dan para pemusik tersebut menghampiri tempat makan di samping kami. Tak disangka, setelah menyelesaikan ritual ulang tahun di samping tempat kami, lalu kelompok pemusik tersebut mendatangi meja kami untuk memberikan surprise ulang tahun salah satu anak keilmuan. Tak ayal mereka kebingungan mencari siapa yang berulang tahun bulan ini karena memang tidak ada yang merasa umurnya bertambah bulan ini. Tapi momen lucu bercampur bahagia ini tak mereka sia-siakan untuk mempekerjakan aku merekam kejadian ini.
Sekali lagi aku melihat kebahagiaan mereka akan hasil kinerjaku. Canda, tawa, riang gembira, telah menghiasi suasana hati dan laku mereka. Memang mereka selalu bahagia jika bersama-sama layaknya sebuah keluarga. lensa ku pun menjadi saksi bisu akan kebahagiaan keluarga keilmuan di bulan ramadhan penuh berkah ini. Masih ada momen-momen indah lainnya yang menanti diriku untuk membuktikan bahwa mereka bangga dan bahagia akan hasil kinerjaku. Karena keilmuan telah memberiku moto hidup, bangunlah keluargamu dengan senyum dan semangatmu. Semangat kebersamaan serta senyum keceriaan mereka membuatku untuk tetap bertahan hidup di sisi mereka.
RELAKANLAH
Keindahan panorama alam di sore hari menyejukkan mataku yang lelah, Angin bertiup kencang menghempas kaca helmku, pelukan tangan hangat dari sang kekasih membelai pinggangku. Tak disangka keadaan ini tak berlangsung lama. Tatkala Aku menyalip Kijang yang melaju dengan kecepatan yang lebih pelan dari motorku, dari depan terlihat sebuah truk yang melaju cukup kencang dan sepertinya tak menghiraukan sesuatu didepannya. Celaka nian saat Aku dan Tyas, kekasih baruku, berada di posisi yang terjepit ini.
”Arko..awas truk!!!” teriakan Tyas makin membuatku bingung.
Sontak aku mencoba mengerem laju motorku, Tyas pun menjerit ketakutan. Dan kecelakaan itu pun terjadi. Aku terpelanting ke luar dari bahu jalan dan mendarat di sebuah pekarangan rumah orang,sekilas Aku melihat motorku remuk berantakan di bawah truk, dan Aku pun melihat Tyas bermandikan darah tak jauh dari truk. Tak lama kemudian Aku tak bisa merasakan apa-apa, bayangan hitam menyelimuti arah pandang mataku, dan semuanya pun menjadi gelap gulita.
***
Embun pagi tak terasa tlah membasahi wajahku, kicau burung nan indah tak henti-hentinya menambah kesejukan pagi ini. Hari yang cerah setelah satu minggu menempuh orientasi mahasiswa yang dikenal dengan OSPEK, suatu ajang unjuk kebolehan para senior mempermainkan juniornya. Akhirnya, hari ini datang juga, hari kebebasan. Tak ada lagi terdengar makian dan umpatan para senior yang menyebalkan itu. Hari ini hari pertama Aku memulai perjalananku di bangku kuliah. Tempat dimana banyak anak-anak muda sekarang membangun jati diri mereka sebenarnya.
Kupacu sepeda motorku dengan kecepatan sedang, tak berapa lama sampailah Aku di kampusku yang baru. Banyak mahasiswa baru yang belum percaya dengan lingkungan ini, termasuk Aku, Aku masih merasa canggung berada di kampus ini. Tapi inilah tempat yang dinanti-nanti setelah Aku lulus kemarin.
Saat aku masuk kampus ditelingaku terdengar seperti ada yang memanggil namaku. Oh ternyata Sandy, teman OSPEKku kemarin.
”Arko, apa kabar hari ini, Sob?” seru Sandy.
“Baik banget San, udah bebas nih sekarang, nggak ada lagi gangguan para senior.” jawabku.
”Husssh...jangan keras-keras ntar kalau ada senior yang dengar gimana? Bisa mampus kita.” ungkap Sandy.
”Ah, udah lah ngga usah dipikirin, senior udah ngga punya hak buat nggangguin kita. Udah lah ayo masuk kelas. Kita ngambil mata kuliahnya sama kan?” ajakku.
”Iya lah, mahasiswa baru semuanya juga ngambil mata kuliahnya sama. Ayo ah!” tukas Sandy.
Saat memasuki ruang kelas, sudah terlihat anak-anak baru berdatangan menunggu kuliah pertamanya. Aku dan Sandy memilih bangku paling belakang. Tak lama setelah itu, seorang cewek dengan tubuh langsing dan pakaian yang rapi menghampiriku.
”Sory Mas, tempat ini kosong kan?” tanya cewek itu.
”Eh iya Mba, ini kosong kok.” jawabku.
”Boleh saya duduk di sini?” pintanya.
“Oh tentu, silakan.” tukasku.
Sepintas cewek di sebelahku ini biasa-biasa saja. Tapi kalau dipandang lekat-lekat, lumayan manis juga. Basa-basi dulu deh.
“Hmmfh...kuliah pertama semoga dosennya menyenangkan.” kataku membuka topik pembicaraan.
“Iya nih kalau dosennya killer gimana?” jawab Sandy.
Aduh, bukan jawaban Sandy yang aku harapkan, tapi cewek ini. Tak berapa lama kemudian cewek ini juga mengatakan sesuatu.
“Yah, pemikiran pertama aja udah buruk, gimana ntar ngejalaninnya. Contoh donk Mas ini. Maaf Mas namanya siapa?”
Wah, kebeneran nih, dia yang ngajak kenalan dulu, nggak perlu repot-repot cari kata-kata nih.
”Oh saya Arko dari Temanggung dan ini teman OSPEK saya, Sandy dari Surakarta.” jawabku.
”Saya Tyas dari Jogja. Ternyata kita orang Jawa semua ya?” jawab Tyas.
”Hahaha....Emang Universitas ini lakunya cuma sama anak Jawa, mana mau orang-orang metropolitan kuliah di sini. Ini kan Universitas ndeso.” Sandy berkata.
”Eh, jangan kayak gitu San, orang Jakarta juga ada yang kuliah di sini kok, buktinya temen OSPEKku, si Maria kuliah di sini, dia kan anak Jakarta.” tukas Tyas.
”Ehm bener juga kata Tyas San, nggak semua orang metropolis nggak mau kuliah di sini, mungkin anak-anak yang kuliah di sini itu bukan buat main-main. Kuliah ya kuliah, buat menuntut ilmu, bukan buat ajang pamer.” kataku
”Haha..bener banget Ko, bijak banget sih kamu.” jawab Tyas.
”Bijak..baru pertama, nih cewek udah ngatain Aku bijak, jadi GR nih.” pikirku.
”Iya deh Aku salah, emang nggak semua anak metropolitan punya pikiran yang sama kok. Eh, tuh dosen udah dateng. Dengerin..dengerin.” sela Sandy.
Itulah obrolan pertamaku dengan Tyas. Dari sinilah wangi cinta menuntun langkahku untuk terus mendekati cewek manis ini. Pertemananku dengan Tyas sudah lebih dari satu semester. Di semester dua ini aku berniat untuk menjadikannya sebagai seorang kekasih.
Sepertinya moment penembakan cukup bagus ketika ada pengumuman akan diadakannya Camping Campus yang dikhususkan untuk mahasiswa baru. Saat inilah Aku akan menyatakan cintanya kepada Tyas.
Acara Camping Campus merupakan acara yang paling dinanti-nanti mahasiswa baru karena ini merupakan acara untuk ber-refreshing setelah berhari-hari berkutat pada kuliah, tugas-tugas, praktikum, dan laporan, hal-hal yang membuat anak-anak baru yang belum terbiasa akan mengalami kejenuhan. Acara ini seru abis, mulai dari sekedar ngingetin kita udah jadi mahasiswa, ada debat kelompok, ada juga games, serta buat nambah kekompakan antar mahasiswa baru, ada outbond juga.
Malamnya, kita ada acara keakraban antar mahasiswa baru, di sini kita dapat mengekspresikan semua yang kita punya dan kita inginkan. Sepertinya inilah waktu yang tepat untuk mengatakan perasaanku ke Tyas. Setelah ini adalah giliranku berekspresi. Aku harus bersiap-siap nih, Aku mengambil bunga mawar putih yang kemarin tak lupa ku selipkan di tas ranselku.
”Teman-teman, malam ini Saya hanya akan mengekspresikan perasaan Saya kepada seseorang diantara kalian. Saya sudah memendam perasaan ini sejak lama, sejak kita bersama-sama menginjak bangku kuliah untuk pertama kalinya. Dia gadis yang cantik, manis, baik dan ramah. Semua orang pasti menyukainya. Baiklah mawar putih, tuntunlah diriku menemui sang gadis itu.”
Aku menyusuri kerumunan orang-orang yang melihatku dan bertepuk tangan tatkala Aku menyerahkan mawar itu kepada Tyas. Tyas sontak kaget melihatku menyodori mawar putih itu. Tapi hatiku tak goyah, aku tetap mengatakan perasaanku.
”Tyas, sudah lama Aku memendam perasaan ini kepadamu. Bersediakah Kau menjadi kekasihku. Jika ya, ambillah mawar putih ini, jika tidak buang mawar putih ini dari hadapanmu.”
Aku menutup mata dan berharap Tyas menerima mawar putih ini. Ternyata benar, Ia mengambilnya.
”Aduh Arko, kalau kamu mau tahu, kamu adalah orang pertama yang berani mengatakan cintanya kepadaku. Aku juga sangat senang bisa berkenalan dengan kamu. Perlu kamu tahu juga, Aku juga sudah lama suka sama kamu. Makasih ya Arko.”
”Makasih juga, Sayang.”
Riuh rendah tepuk tangan menggelora di sekeliling kami. Hatiku rasanya campur aduk antara perasaan senang, malu, dan lain-lain. Akhirnya, Aku bisa juga menyatakan cinta ke Tyas, semoga ini awal yang baik untuk memulai perjalanan cintaku dengan Tyas.
Saat kembali ke kampus, banyak anak-anak yang bersorak sorai melihat kita berdua jalan di depan mereka. Tak masalah bagiku, sepanjang mereka tak berbuat jahat yang dapat memutuskan tali cinta kita.
Sudah 2 minggu Aku dan Tyas berpacaran. Mengingat besok adalah hari libur, hari ini Aku akan mengajak Tyas pergi jalan-jalan ke taman kota. Aku menjemput Tyas di kos-kosannya sekitar pukul 4 sore. Di tengah perjalanan, kecelakaan maut itu pun terjadi, yang kupikirkan hanyalah Tyas yang tergeletak tak jauh dari Truk itu, sesaat terlihat sebelum Aku tak sadarkan diri.
Aku tersadar telah berada di sebuah tempat tidur di rumah sakit dengan luka yang menggigiti seluruh tubuhku. Di sekelilingku ada teman-teman kuliah, kedua orang tuaku dan beberapa saudara-saudaraku tersenyum melihat aku membuka mata.
”Alhamdulillah, Arko. Kamu sudah siuman. Istirahat dulu ya, Nak.” Ibuku berkata.
”Bu, mana Tyas, Aku ingin menemuinya Ibu, Aku ingin meminta maaf kepadanya atas semua kejadian ini.” kataku.
”Tyas, dia....” Ibuku memutus kalimatnya.
”Dia kenapa Bu?” tanyaku
”Ehm, Arko..Tyas sudah tiada, Ko.” kata Sandy.
”Apa? Bohong kamu San? Bu, Tyas ada di mana sebenarnya?” pintaku butuh kejelasan.
“Sandy benar Ko, Tyas sudah dipanggil Yang Kuasa. Dia meninggal di tempat kejadian sewaktu kalian kalian kecelakaan.” jawab ibuku.
”Nggak mungkin, kenapa tidak diriku saja yang kau ambil ya Tuhan, kenapa mesti Dia.”
”Sudahlah, Ko. Relakanlah kepergiannya. Doakan Dia tenang di sisi-Nya.”
Semenjak berita itu, hidupku hancur dan berantakan. Sesaat terlintas pikiran untuk mengakhiri hidupku agar Aku bisa menemani dirinya. Namun, banyak teman-teman yang terus menghiburku. Perlahan-lahan aku mengerti, Aku telah merelakan kepergian Tyas yang sangat menyedihkan. Saat itu saat Aku melihat Tyas tergeletak tak jauh dari Truk itu adalah saat terakhir Aku melihat dirinya, dan saat terakhir Aku melihat jasad kekasihku tergeletak tak berdaya dan berlumuran darah. Walau begitu, Aku takkan pernah melupakan kisah cintaku dengan Tyas yang baru berjalan singkat, kisah cinta ini akan selalu terjalin walau kita telah berada di tempat berbeda. Aku akan menyimpan kenangan manis ini bersamamu selalu untuk selamanya.
Tugas Genetika
Keanekaragaman Genetik dari Campylobacter jejuni yang Diisolasi dari Hewan Ternak dan Lingkungan Ternak
Judul Asli :
Genetic Diversity of Campylobacter jejuni Isolates from Farm Animals and the Farm Environment
Campylobacter jejuni merupakan agen etiologi yang paling umum dari bakteri gastroenteritis yang berkembang di dunia. Bakteri ini sangat berbahaya bagi manusia. Mayoritas dari kasus Campylobacteriosis pada manusia jarang ditangani, dan sedikit kasus belum dilacak sampai ke sumber penyakitnya. Sumber utama dari penyakit ini adalah karena mengonsumsi daging dari peternakan yang terjangkit bakteri serta tingginya keanekaragaman genetik dari bakteri ini. Dengan mengetahui tingginya keanekaragaman genetik bakteri ini, tindakan selanjutnya diharapkan dapat mencegah bakteri ini menyebar di lingkungan manusia.
Keanekaragaman genetik dari C. jejuni yang diisolasi dari hewan ternak dan lingkungan ternak seperti peternakan ayam, burung, sapi, dan biri-biri diidentifikasi dengan menggunakan Multilocus Sequence Typing (MLST). Dari keseluruhan 30 genotipe yang diidentifikasi dari profil alelik (diidentifikasi sampai berbagai tipe rangkaian [STs]), ditemukan 112 C. jejuni yang diisolasi dari peternakan ayam, sapi, biri-biri, burung jalak dan slurry. Dua dari sembilan genotipe C. jejuni yang menyebabkan penyakit pada manusia teridentifikasi berasal dari contoh makanan yang dijual eceran dan berasal dari lingkungan sumber bahan makanan tersebut.
Beberapa bukti menunjukkan adanya asosiasi dari kompleks klonal khusus dengan hewan ternak tertentu. Isolat kompleks ST-45 mendominasi isolat peternakan ayam, tetapi tidak ada pada domba. Sebaliknya, isolat kompleks ST-61 dan ST-42 mendominasi domba tetapi tidak ada pada isolat peternakan ayam. Perbedaannya, kompleks ST-21 menyebar di sumber isolat yang lain. Perbandingan data dengan menggunakan MLST dari 91 isolat penyakit manusia adalah rendah tetapi berpangaruh nyata pada diferensiasi genetik diantara peternakan dan isolat manusia. Bagaimanapun juga wakil dari 6 kompleks klonal ditemukan di kedua sampel tersebut. Data yang ditunjukkan oleh MLST dan model kompleks klonal dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan membandingkan genotipe dari isolat C. Jejuni dari hewan ternak dan lingkungannya dari makanan yang dijual eceran dengan penyakit manusia.
Sabtu, 19 September 2009
Jumat, 18 September 2009
Event in September
11 September 2009, Setelah acara Stadium General buat acara PAB XX, diadakan acara reshuffle kepengurusan UPI periode 2008-2009, di sini yang direshuffle adalah aku menggantikan Nuri sebagai staf Perpustakaan dan Mba Ati menggantikan Mba Witi sebagai KaDiv Kaderisasi. Setelah acara tersebut, kami diundang makan2 oleh Tantri yg berulang tahun hari itu juga di Joglo Cafe.