Biologi molekuler telah memberi banyak
sumbangan penting bagi pemahaman kita atas proses evolusi. Walaupun terkadang
dinyatakan bahwa adanya penemuan biologi molekuler menyebabkan teori Darwin
harus direvisi sepenuhnya. Namun kenyataannya tidak demikian. Segala penemuan
tentang biologi molekuler yang relevan bagi evolusi adalah yang membahas
tentang hakikat dan asal-usul variasi genetis. Walaupun di antaranya terdapat
beberapa fenomena tak terduga seperti transposon (gen yang dapat “melompat”
dari satu kromosom atau posisi ke kromosom atau posisi lain), hal ini hanya
mempengaruhi jumlah dan sifat variasi yang tersedia, dan segala variasi
tersebut pada akhirnya akan dihadapkan kepada seleksi alam, sehingga masih
merupakan bagian proses evolusi Darwinian.
Penemuan molekuler yang paling
penting bagi evolusi adalah sebagai berikut :
1.
Program genetis (DNA) tidak langsung menghasilkan
materi penyusun suatu organism baru, tapi hanyalah suatu cetakan (informasi)
untuk membuat protein-protein fenotipe.
2.
Jalur informasi dari asam nukleat ke protein
adalah jalan satu arah. Protein dan informasi yang terkandung di dalamnya tidak
dapat diterjemahkan menjadi asam nukleat kembali.
3.
Kode genetis dan sebagian besar mekanisme
molekuler sel adalah sama di semua organisme, dari prokariot paling primitif sampai
manusia.
Disadur dari : Mayr, E. 2010.
Evolusi : Dari Teori ke Fakta. KPG, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar