Kamis, 29 Oktober 2009

Ramalan Kiamat di Tahun 2012, Benarkah?

21 Desember 2012, masih menjadi hari yang penuh misteri dan bahkan telah menjadi misteri dunia. Menurut ramalan, tanggal yang tepat jatuh pada hari jum'at itu merupakan akhir dari peradaban di dunia ini alias "Hari Kiamat". Dalam kitab suci Al-Qur’an dan beberapa sumber, hari kiamat akan jatuh pada hari Jum’at, seperti yang diramalkan oleh beberapa nara sember, termasuk kalender bangsa maya yang selama ini diyakini sebagai kalender paling akurat di bumi.

Dalam majalah Science edisi 8 September 2006, diberitakan bahwa ilmuwan dari Australia, Tiongkok, dan Norwegia dalam riset bersama terhadap lapisan batuan berhasil menemukan, bahwa telah terjadi perubahan kutub bumi. Jika dijabarkan secara nyata, selama 20 juta tahun ini, arah kutub utara telah menyimpang sebesar 50 derajat. Perubahan ini setara dengan jarak antara Alaska (atau Siberia) hingga ke garis khatulistiwa.

Dalam kebudayaan suku bangsa Maya yang sangat maju, juga terdapat catatan serupa. Berdasarkan kalender suku Maya, terhitung sejak 1992 hingga 2012, bumi kita akan memasuki suatu masa “Siklus Besar” yang terjadi setiap 5200 tahun sekali yang merupakan masa penutup dari fase terakhir, yang juga disebut “Masa Perubahan Bumi”. Dalam kebudayaan suku Maya itu juga telah diramalkan bahwa pada tahun 2012 medan magnet bumi juga akan mengalami perubahan.

Sementara India Daily pada tanggal 1 Maret 2005 melaporkan, bahwa ada sejumlah ilmuwan geofisika dan astronomi dari perusahaan Hyderabad telah meramalkan bahwa pada tahun 2012 akan terjadi perputaran terbalik pada kutub bumi maupun kutub matahari. Perputaran terbalik kutub bumi artinya kutub utara dan kutub selatan akan bertukar posisi. Selama dalam proses ini di bumi akan terjadi suatu fenomena dimana dalam kurun waktu tersebut akan sama sekali tidak ada daya tarik menarik medan magnet.

Apa jadinya jika bumi berpindah kutub dari kutub utara ke selatan, dan kutub selatan ke utara? Tentu saja matahari yang awalnya muncul dari timur akan muncul dari barat pada saat itu. Ramalan ini memiliki keterkaitan dengan berita yang muncul dan ayat-ayat kitab suci Al-Qur’an yang menerangkan bahwa “Pada hari kiamat, matahari akan terbit dari arah barat dan terbenam dari arah timur”. Walaupun beberapa sumber diatas tidak menerangkan bahwa matahari akan terbit dari arah barat, tetapi tentu saja kita dapat menyimpulkannya jika bumi berpindah kutub, tentu saja arah muncul matahari akan berubah.

Kalangan “orang dalam” di NASA, DoD (badan inteligensi militer), SETI maupun CIA sudah memprediksikan, kalau 2/3 dari penduduk planet bumi akan punah, ketika terjadi pergantian kutub, yang disebabkan kedatangan Planet X. Sisa populasi yang bertahan hidup, terancam bahaya kelaparan dan radiasi elemen, dalam jangka waktu 6 bulan setelah kejadian ini. Semua operasi rahasia menyadari kenyataan ini, dan sudah menyiapkan diri mereka.

Fenomena ini juga diperkuat dengan hadirnya planet X atau Nibiru. Planet X juga dikenal dengan nama Nibiru, atau disebut “Wormwood”, merupakan benda angkasa luar yang paling sering disebut sejak jaman kuno. Setelah mengorbit selama 3600 tahun, planet ke 10 ini akan datang lagi. Dampak kedatangan Planet X terhadap bumi, sudah dicatat nenek moyang kita ribuan tahun lalu. Ilmu Geologi dan Arkeologi juga mencantumkannya. Banyak yang mengatakan kalau planet Nibiru memiliki fisik yang mirip dengan matahari, bahkan merupakan kembaran matahari.

Fakta Planet X Massa Planet X begitu besar, dengan kutub magnetis yang memiliki kadar plasma tinggi dan pancaran energi yang begitu dahsyat, pasti mengakibatkan kerusakan hebat pada planet yang dilewatinya. Biasanya beberapa tahun sebelum kedatangan planet X, gelombang elektromagnetik Planet X mengakibatkan perubahan-perubahan besar pada planet yang akan dilewatinya. Ini bisa dilihat pada perubahan iklim dahsyat yang melanda Planet Bumi. Aktivitas gempa dan vulkanis mengalami perubahan 3 hingga 4 dekade sebelum kedatangan Planet X. Sejak tahun 1996, perubahan cuaca di Bumi mencatat rekor tertinggi. Berbagai bencana alam, mulai dari gempa, aktivitas vulkanik dan perubahan elektromagnetis begitu tajam peningkatannya, namun datanya selalu “diperhalus” kepada masyarakat luas untuk mencegah kegemparan global tentang berita ini.

Dr.Dmitriev menemukan bahwa medan magnetic matahari meningkat 230 persen sejak tahun 1901. Jadi, yang mengalami perubahan bukan hanya planet Bumi. Hanya sedikit kalangan yang menyadari fakta ini. Di Akademi Sains Nasional Siberia, Rusia, khususnya di Novosibirsk, berlangsung penelitian terhadap matahari. Dan Dr.Dmitriev dengan takjub mengemukakan bahwa, matahari bertambah terang 1000 persen dibanding sebelumnya, dan masih terus bertambah terang. Melihat Planet X Hanya teleskop terbesar (yang dijaga ketat) bisa digunakan untuk melihat Planet X. Sejumlah observatorium kecil di dunia mencatat keberhasilan melihat Planet X di awal tahun 2001. Dr.Harrington, rekan sejawat dari Ilmuwan dan arkeolog Zecharia Sitchin, yang pertama meyakini keberadaan NIBIRU atau Planet X berdasarkan catatan kuno orang Sumeria, meninggal mendadak akibat kecelakaan. Diduga ini disebabkan keberanian Harrington mengekspos penemuan planet ke 10 yang dikenal dengan nama Planet X ini, guna melengkapi teori Sitchin. Sejak peristiwa ini, para ilmuwan memilih tutup mulut dan tak mau bicara banyak soal Planet X dan aktivitasnya. Saat Zecharia Sitchin menerbitkan buku yang didasari tulisan terjemahan bangsa Sumeria Kuno, Sitchin menyatakan ada 12 planet di tata surya kita. Saat buku diterbitkan (tahun 1970an), Teori Sitchin ditertawakan. Tapi, saat satu persatu temuan ilmuwan membuktikan bahwa Teori Sitchin benar, statement Sitchin mulai diawasi ketat. Dalam bukunya, “The 12th Planet”, Sitchin menulis tentang legenda “Komet Kiamat” atau “Nemesis” yang muncul secara periodic dan menciptakan kehancuran. Zaman Es Ingatkah pelajaran di Sekolah Menengah tentang Zaman es? Kisah ini merupakan petunjuk bahwa Planet Bumi senantiasa mengalami perubahan periodic. Dan yang dimaksud bukan hanya perubahan kutub saja. Ingat fosil gajah mammoth beku yang ditemukan di Kutub? Saat diteliti, dalam lambungnya masih ada tanaman tropis yang baru saja dimakan. Ini membuktikan, mammoth tersebut membeku dalam sekejap! Istilah zaman es bukan berarti perubahan yang bertahap, tapi instant. Ingat film “The Day After Tommorow”? Kira-kira secepat itulah pergerakan esnya! Dan ini terjadi setiap kali Planet X mendekat.

Kita akan perdalam sedikit soal Zaman Es sebelum kita lanjut ke Planet X, karena…inilah yang akan terjadi nanti. Zaman Es Akan Terulang Lagi Teman-teman. Coba perhatikan fakta-fakta berikut ini dengan seksama. Baca dengan teliti…Ini SERIUS. Ini bukan bacaan sambil lewat..!. Karena kemungkinan yang kita alami bukanlah pemanasan global, akan tetapi Fase munuju zaman es. Perhatikan fakta-fakta berikut dengan seksama !.

  1. Kita bukanlah penyebab utama terjadinya Pemanasan Global. Dalam kadar maksimal, hanya 3 % gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan umat manusia. Jumlah CO2 dalam udara saat ini menyerap hampir semua radiasi yang ada. Jadi, tak ada hubungan antara kaitan jumlah kadar CO2 dan radiasi.
  2. 17.000 orang imuwan menandatangani petisi yang menyatakan bahwa CO2 yang dihasilkan manusia bukanlah penyebab pemanasan global. Peningkatan kadar CO2 sebanyak 30 % persen di atmosfir kita dalam 100 tahun terakhir adalah akibat kenaikan suhu laut. Dan naiknya temperature laut disebabkan meningkatnya gempa dan aktivitas vulkanik.
  3. Selama ini kita belajar di sekolah bahwa Zaman Es hanya terjadi sekali dalam sejarah. Tapi, nyatanya, Zaman es terjadi beberapa ratus kali.
  4. Matahari bersifat elektromagnetis. Inilah yang mengakibatkan timbulnya bintik matahari, yang terus bertambah. Bumi juga bersifat elektromagnetik. Pada waktu-waktu tertentu, kutub magnetic akan berubah. Dan perubahan ini diakibatkan perubahan pada tata surya kita.
  5. Di masa lalu, saat perubahan kutub terjadi, disertai juga dengan aktivitas vulkanik, gempa, zaman es dan kepunahan. Terjadi secara serentak. Perubahan ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Bayangkan, dalam satu malam, suhu bisa turun 20 derajat!
  6. Zaman es berulang secara periodik setiap 11.500 tahun.
  7. Satu inci hujan menghasilkan 10 inci salju. Di tahun 2007 ini, Colorado tertutup salju setinggi 30 kaki dalam satu kali badai saja. Kamu juga bisa membaca kisah selengkapnya di www.iceagenow.com/Record_Lows_2007.htm
  8. Saat ini, Kutub Artik memiliki suhu yang cukup dingin untuk mengakibatkan Zaman Es. Yang dibutuhkan Cuma tambahan kelembaban sedikit saja, untuk menghasilkan lebih banyak salju. Saat ini dengan meningkatnya temperatur air laut akibat pergerakan vulkanik, kelembaban semakin meningkat di Kutub Artik.
  9. Untuk melihat daftar Glasir (glacier) yang mulai terbentuk saat ini, lihat situs www.iceagenow.com Data ini tidak dimuat oleh media massa. Besar kemungkinan, kita semua akan mengalami Zaman es.
  10. Film “An Inconvenient Truth”-nya Al Gore menyesatkan banyak orang. Informasi yang benar dalam film tersebut hanya soal semakin meningkatkan temperature air laut akan memicu kemunculan Zaman Es dalam waktu sekejap.

Faktanya, mungkinkah sebuah bintang punya kekuatan luar biasa? Bisa saja mungkin! Karena ada satu bintang “kerdil” (dwarf star, sebutannya) yaitu “Sirius” atau dog star yang memiliki tingkat kepadatan yang sangat solid, bahkan melebihi matahari. Padahal ukurannya jauh lebih kecil, namun untuk kepadatan massa, Sirius paling berat. Jika bintang ini masuk orbit, atau bertabrakan.. maka efeknya lumayan fatal. Kalau dikaji tulisan-tulisan kuno tentang astronomi kita, maka..Bumi pada awalnya menempati posisi lebih dekat dengan matahari. Hari-hari di bumi lebih singkat, lebih panas, dan penduduknya berkulit gelap karena melanin yang tinggi (oleh karena itu penelitian tentang manusia pertama, atau Adam, menemukan bahwa Adam ini seorang negroid, kulit hitam). Saat itu, planet yang lebih kondusif dari sisi iklim, jarak dengan matahari dan atmosfir adalah Mars. Namun karena ada tubrukan, maka Jupiter masuk orbit. Jadi jarak bumi menjauh dari matahari. Ini berpengaruh pada banyak hal, seperti warna kulit penduduk, lama hari, dll. Tabrakan itulah yang menyebabkan “The Great Deluge” atau Banjir besar yang ada di kisah Nabi Nuh.

Hari kiamat adalah hari jum’at sesuai dengan hari yang jatuh pada tanggal 21 Desember 2012. Matahari akan terbit dari arah barat sesuai dengan prediksi dari beberapa sumber yang mengatakan kalau bumi akan berubah kutub. Matahari akan sangat dekat dari atas kepala manusia (sejengkal di atas kepala) juga mendekati dengan fakta kalau Nibiru (Planet X) yang merupakan kembaran matahari akan sangat dekat bahkan menabrak bumi.

Apakah semua ini akan benar-benar terjadi? kita tunggi saja 2012 tiba. Sudah banyak fakta-fakta yang memungkinkan semua ini terjadi. Berbagai prediksi dan hasil2 penelitian ilmiah telah banyak mengeluarkan pendapat yang berbeda-beda. Masalah Akhir Zaman kapan akan datang mungkin masih menjadi rahasia Allah. Akan tetapi apakah kita sudah siap menghadapi prediksi bencana yang teramat maha dahsyat ini ?... Seorang Mama Laurent, peramal kondang di Indonesia yang pernah mengatakan kalau tahun 2012 penduduk bumi hanya tinggal sekitar 40 % juga hanya bisa meramal dan memprediksi.

Ada baiknya mulai sekarang kita mempersiapkan diri jika semua ini akan benar-benar terjadi. Semuanya kembali kepada Allah sang maha pencipta. Kembali kepada jalan-Nya merupakan jalan satu-satunya menemukan jalan keselamatan yang terbaik, dan memohon perlindungan dari semua prediksi-prediksi dan ramalan yang membuat kita merinding ini.

KIAMAT…!”, mendengar katanya saja sudah membuat merinding apalagi mengalaminya. “ Na'uzubillah Minzalik “.

Sumber :http://led-media.blogspot.com/2009/01/ramalan-dan-prediksi-kiamat-di-tahun.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar