Kamis, 10 Juni 2010

POSTULAT KOCH

I. PENDAHULUAN

Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus sebetulnya telah lama dikenal orang, bahkan sebelum bakteri ditemukan, tetapi pada waktu itu penyebabnya belum diketahui. Virus tumbuhan pertama kali dilaporkan pada tahun 1576 sebagai patogen yang menimbulkan penyakit pada tanaman tulip dengan gejala perubahan warna bunga tulip yang semula polos menjadi bercak bergaris. Virus merupakan satu set dari satu atau lebih molekul genom berupa asam nukleat (RNA atau DNA), yang biasanya dibungkus oleh selubung pengaman berupa protein selubung atau lipoprotein dan hanya dapat memperbanyak diri dalam sel inang yang sesuai dengan memanfaatkan metabolisme, materi, dan energi dari sel inang.

Virus merupakan unit elemen yang masih menunjukkan tanda kehidupan, sehingga virus dapat juga didefinisikan sebagai organisme intraseluler yang mempunyai genom yang hanya dapat bereplikasi dalam sel inang dengan menggunakan perangkat metabolisme sel inang untuk membentuk seluruh komponen virus.

Postulat Koch merupakan teknik pendeteksian virus dan agen-agen mikrobiologi yang lain dan merupakan teknik yang telah populer karena sejak tahun 1880 tetap dianggap esensial untuk menentukan diagnosis yang handal mengenai penyakit infeksi. Dinyatakan bahwa untuk menetapkan mikroorganisme sebagai penyebab penyakit, organisme itu : (1) harus ditemukan pada semua kasus penyakit; (2) harus dapat diisolasi dari inang dan dapat ditumbuhkan dalam biakan murni; (3) harus dapat membangkitkan kembali penyakit semula apabila diintroduksikan pada inang yang rentan; (4) harus ditemukan dalam inang percobaan yang diinfeksi dengan cara itu. Penerapan postulat tersebut telah memberi keterangan tentang sifat berbagai macam penyakit dan sangat membantu untuk membeda-bedakannya.

Praktikum Postulat Koch ini bertujuan untuk memberikan pemahaman praktek Postulat Koch dalam penularan penyakit tanaman yang disebabkan oleh virus tumbuhan. Khususnya mengetahui bagaimana cara penularan virus dari tanaman yang satu ke tanaman yang lain menggunakan metode sap, karena sangat penting untuk penelitian virus dalam laboratorium.

II. MATERI DAN METODE

A. Materi

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah bibit kacang tanah umur 2 minggu, pot kecil atau polibag, tanah untuk media penanaman, plastik transparan, akuades steril, kertas label, botol semprotan, silet atau cutter, amplas, cutton bud steril, daun kacang tanah yang terinfeksi penyakit karat daun beberapa lembar, solatip dan gunting.

B. Metode

A. Pengamatan langsung

1. Disediakan daun kacang-kacangan yang diduga terkena karat daun.

2. Daun yang diduga terinfeksi virus diamati antara gejala dengan tanda-tanda penyakit yang ditimbulkan pada tanaman kacang. Asosiasi ini ditandai dengan adanya patogen pada tanaman yang sakit.

3. Daun-daun yang diamati didokumentasikan menggunakan kamera.

B. Pembuatan ekstrak atau sap dari tanaman yang terinfeksi virus

1. Dicari tanaman yang sakit atau terinfeksi virus, kemudian dipetik beberapa lembar daun muda yang sakit.

2. Daun yang sakit dan akuades atau buffer steril dimasukkan dalam mortar, daun dilumatkan dalam akuades dengan penumbuk porselen.

3. Daun yang telah dilumatkan disaring dengan kertas saring sampai sap yang diperoleh hanya berupa cairan atau ekstrak.

C. Pengujian

1. Pengujian dilakukan pada tanaman kacang-kacangan yang sehat. Beberapa daun digunakan sebagai kontrol dan beberapa daun yang lain yang masih dalam satu tanaman diinokulasi dengan patogen penyebab karat pada kacang tanah.

2. Daun-daun perlakuan yang akan diinokulasikan ekstrak sap tanaman yang sakit dilakukan pelukaan dengan cara menggosok perlahan-lahan daun tersebut menggunakan amplas.

3. Cutton bud steril dicelupkan dalam sap tanaman sakit kemudian diinokulasikan pada daun yang telah dilukai.

4. Daun-daun kontrol dan daun perlakuan kemudian dibungkus dengan plastik transparan yang terpisah agar tanaman kontrol tidak ikut terinfeksi. Penutupan dengan plastik transparan dimaksudkan untuk menjaga kondisi agar tetap lembab yang akan mendukung pertumbuhan patogen pada tanaman jagung.

5. Perubahan yang terjadi pada daun yang diinokulasi maupun daun kontrol diamati hingga 7 hari.

D. Uji Penegasan

1. Dilakukan sesuai dengan kriteria Postulat Koch yang ke-3 dan ke-4 yaitu (3) mikroorganisme penyebab penyakit hasil isolasi harus dapat menimbulkan gejala yang sama dengan gejala penyakitnya, apabila diinokulasikan, dan (4) mikroorganisme penyebab penyakit harus dapat direisolasi dari gejala yang timbul hasil inokulasi.

2. Dilakukan reisolasi atau perlakuan kembali seperti pada metode poin A, B, dan C.

3. Daun yang awal terinfeksi virus dibandingkan dengan daun pada inokulasi sap pertama dan daun pada inokulasi sap kedua. Serta bandingkan juga dengan daun kontrol.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel Hasil Pengujian Postulat Koch

Kelompok

Berhasil

Gagal

1

-

+

2

-

+

3

-

+

4

+

-

5

+

-

Tabel Hasil Uji Penegasan

Kelompok

Positif

Negatif

Gagal

4

-

-

+

5

+

-

-





B. Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan diperoleh bahwa daun tanaman kacang-kacangan yang mengandung virus terdapat pada kelompok 5 karena menunjukkan hasil uji positif pada pengujian Postulat Koch. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Matthews (1970), yang menyatakan bahwa keempat kriteria Postulat Koch harus dipenuhi untuk menentukan hubungan sebab akibat antara virus dan penyakit yang ditimbulkan. Berbeda dengan kelompok 1, 2, dan 3 yang mengalami kegagalan dalam pengujian karena daun yang diinokulasi tidak menunjukkan gejala penyakit yang sama dengan gejala awal. Sementara kelompok 4 juga mengalami kegagalan walaupun dalam pengujian menunjukkan hasil positif karena menunjukkan gejala penyakit yang sama dengan gejala awal, tetapi pada uji penegasan menunjukkan hasil negatif karena setelah sap tanaman sakit dari hasil inokulasi awal yang kemudian direisolasi dan diinokulasikan ke tanaman sehat yang lain tidak menunjukkan gejala penyakit yang sama dengan gejala penyakit yang sebelumnya.

Penelitian virologi tumbuhan banyak dilakukan untuk mengetahui penyakit yang diinduksi oleh virus tumbuhan dan karakteristiknya yang menyebabkan berbagai macam penyakit tanaman. Ketika diketahui respon fisiologis pada tanaman sebagai infeksi karena virus terdeteksi oleh metode biokimia, interaksi antar virus dan tumbuhan inangnya telah dapat dianalisis melalui metode molekuler, seluler dan level genetik. Berbagai macam teknik mulai dilakukan untuk mengetahui hubungan diantara virus dan virus, virus dan inangnya serta virus dan vektor pembawanya (Foster et al., 2008).

Selengkapnya download disini

Jumat, 28 Mei 2010

PENGAMATAN VIRUS PADA BAKTERI DENGAN METODE PLAQUE

I. PENDAHULUAN

Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung 1 jenis asam nukleat yaitu RNA atau DNA saja. Partikelnya secara utuh disebut virion. Virion terdiri dari capsid yang dibungkus oleh sebuah glikoprotein atau membran lipid. Virus biasanya resisten terhadap antibiotik (Rahma, 2007).

Virus selama hidupnya di dalam organisme inang mengalami dua macam daur hidup, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Daur hidup litik terdiri dari fase adsorbsi (penempelan), fase infeksi (penetrasi), fase replikasi (sintesis), fase perakitan dan fase lisis (pembebasan virus baru). Sedangkan daur hidup lisogenik terdiri dari fase adsorbsi (penempelan), fase infeksi (penetrasi), fase pengabungan dan fase pembelahan (Pelczar dan Chan, 2008).

Virologi merupakan salah satu cabang ilmu yang relatif mudah dibandingkan dengan ilmu kedokteran lain dan masih belum banyak diminati oleh ilmuwan di Indonesia. Pada sisi lain, virus sebagai jasad paling sederhana ternyata banyak sekali menimbulkan masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang berkaitan dengan virus saat ini tidak hanya dikaitkan dengan penyakit infeksi viral yang konvensional tetapi juga dengan berbagai penyakit lain seperti keganasan, penyakit otoimun, penyakit degeneratif, serta keterkaitannya dengan industri bahan dan pelayanan kesehatan. Masalah kesehatan tersebut diatas tidak hanya terjadi di negara berkembang, tetapi juga pada banyak negara maju. Selain itu, jika ditelaah lebih dalam ternyata hampir semua organisma dapat mengandung virus atau komponen virus dalam dirinya (Sjahrurachman, 2001). Metode plaque merupakan salah satu metode yang paling mudah dan murah untuk mengidentifikasi virus yang menginfeksi organisme.

Tujuan praktikum Pengamatan Virus pada Bakteri dengan Metode Plaque adalah untuk mengetahui ada tidaknya virus pada sampel yang melisiskan sel bakteri.

II. MATERI DAN METODE

A. Materi

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah media NA cawan, cutton bud steril, pembakar spirtus, alkohol, korek api, wrapping, pipet ukur 1 ml, filler, botol steril, tabung reaksi, sumbat, inkubator, air sampel, dan isolat E. coli cair.

B. Metode

1. Sampel air yang diduga mengandung virus di masukkan ke dalam botol sampel.

2. Media pertumbuhan bakteri (NA) disiapkan.

3. Diambil cutton bud steril dan dicelupkan pada E. coli cair secara aseptis.

4. Dilawnkan secara aseptis cutton bud yang telah dicelupkan E. coli pada media NA Cawan.

5. Sampel air diinokulasikan secara aseptis ke dalam medium NA yang telah disiapkan.

6. Kemudian diinkubasi selama 2-4 x 24 jam.

7. Diamati pembentukan plaque yang terjadi apabila terbentuk plaque pada koloni pertumbuhan bakteri maka diduga terdapat virus yang melisiskan bakteri.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Hasil

Tabel Hasil Praktikum Pengamatan Virus pada Bakteri dengan Metode Plaque

Kelompok

Cawan I

Cawan II

1

-

-

2

+

+

3

+

+

4

-

-

5

+

+


B. Pembahasan

Virus merupakan agensia infeksi non-seluler dan hanya dapat melakukan multiplikasi dalam sel inang. Virus berukuran sangat kecil yaitu bervariasi dari 18 –200 nm, sehingga hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop elektron. Berbeda dengan parasit intraseluler lainnya, virus menggunakan sel inang sepenuhnya untuk ..............................................................................................................................................(selengkapnya download disini)