Sabtu, 17 Maret 2012

Reaksi Hipersensitivitas

REAKSI HIPERSENSITIVITAS : merupakan suatu reaksi imun yang patologis, yang terjadi akibat respon imun yang berlebihan sehingga menimbulkan kerusakan jaringan tubuh.

Ada 4 Tipe Reaksi Hipersensitivitas :

1. Reaksi Hipersensitivitas Tipe I
Reaksi ini merupakan reaksi cepat atau disebut juga reaksi alergi karena timbul segera setelah tubuh terpapar oleh antigen (alergen) dan waktunya kurang lebih 10-15 menit. Pada reaksi ini, alergen yang masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan respon imun dengan dibentuknya IgE.
Reaksi ini dapat terjadi melalui beberapa fase :
a. fase sensitasi
fase ini adalah fase dimana diperlukan waktu untuk pembentukan IgE sampai diikatnya IgE oleh reseptor spesifik (Fc E-R), pada permukaan sel mast dan basofil.
b. fase aktivasi
fase dimana terdapat paparan ulang dengan antigen/alergen yang spesifik. Sel mast akan melepas isinya yang berupa granul yang dapat menimbulkan infeksi.
c. fase efektor
fase ini akan menimbulkan respon yang kompleks (anafilaksis) sebagai efek dari mediator (contoh : histamine) yang dilepas oleh sel mast.

2. Reaksi Hipersensitivitas Tipe II
Reaksi ini melibatkan peran IgG dan IgM. Pembentukan antibodi ditujukan kepada antigen yang terdapat pada permukaan sel atau jaringan tertentu atau yang merupakan komponen membran sel. Antibodi dapat mengaktifkan sel yang memiliki reseptor Fc-γR, sel Natural killer (NK) yang berfungsi sebagai sel efektor melalui mekanisme ADCC. Ikatan Antigen-Antibodi (Ag-Ab) dapat pula mengaktifkan komplemen yang melalui reseptor C3b, memudahkan fagositosis atau menimbulkan lisis.

Bersambung....




1 komentar:

  1. saya mahasiswa dari IT TELKOM SURABAYA




    Artikel yang menarik, bisa buat referensi ini .. terimakasih ya infonya :)

    Silahkan kunjungi https://ittelkom-sby.ac.id/

    BalasHapus