Kamis, 03 Maret 2011

K u n a n g - k u n a n g

Bagi masyarakat yang tinggal di kota besar, kunang-kunang adalah hewan yang sudah sulit sekali di temui. Seperti halnya saya yang tak pernah menemukan cahaya kunang-kunang di setiap malam. Hanya sesekali melihat cahayanya di daerah persawahan. Kerlip-kerlip cahaya dari kunang-kunang membuat orang merinding.

Terdapat lebih dari dua ribu spesies kunang-kunang atau serangga petir yang sebenarnya kumbang bersayap ini. Serangga ini biasanya hanya muncul di musim panas karena mereka berkembang di lingkungan hangat dan tropis.


Klasifikasi kunang-kunang:

Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Infraclass: Neoptera
Superorder: Endopterygota
Order: Coleoptera
Suborder: Polyphaga
Infraorder: Elateriformia
Superfamily: Elateroidea
Family: Lampyridae (Latreille, 1817)

Proses yang membuat serangga ini menyala ternyata sangat menakjubkan. Mekanisme cahaya kunang-kunang memiliki beberapa tujuan. Kunang-kunang bersinar ketika masih berupa larva kecil. Kedip pucat kunang-kunang merupakan peringatan bagi predator.Menurut studi peneliti Tufts University, larva kunang-kunang banyak mengandung bahan kimia yang merupakan racun bagi hewan dan manusia. Lalu apa yang membuat mereka bersinar?

Menurut peneliti Harvard Medical School, cahaya itu merupakan hasil pencampuran oksigen, pigmen yang disebut luciferin, enzim luciferase, bahan kimia adenosine triphosphate (ATP) yang menyediakan sel energi.Kristal asam urat yang terletak dalam sel diaktifkan untuk membuat cahaya dan bertindak sebagai lapisan reflektif dan cahaya dari badan serangga.

Namun, pola kedip perut kunang-kunang itu masih tetap menjadi misteri karena ilmuwan tak yakin apakah pola itu dikendalikan oleh sel-sel saraf serangga atau suplai oksigen. Ilmuwan hanya mengetahui kegunaan kedipan itu, kunang-kunang dewasa mengirim sinyal intermiten yang berbeda untuk menarik perhatian pasangan masa depannya. Pola kedipannya pun bervariasi, dari kedipan pendek hingga panjang berkesinambungan. Tiap spesies kunang-kunang beda pun memiliki suksesi unik mereka sendiri sehingga memudahkan pasangan kompatibel menemukan saling bertemu. Kunang-kunang jantan dan betina menyalakan lampu hijau mereka ketika memilih jodoh dan menggunakan kedip lampu sebagai sarana berkomunikasi selama pacaran. Bagaimana dengan mitos memegang kunang-kunang menyebabkan serangga itu berhenti bersinar karena ia harus terbang untuk menghasilkan energi untuk bercahaya?

“Tak benar mereka harus bergerak untuk bercahaya,” kata ilmuwan yang mempelajari bioluminescence di Monterey Bay Aquarium Research Institute Steven Haddock.

Fakta-fakta tentang kunang-kunang

Hanya kunang-kunang jantan yang memiliki sayap dan dapat terbang, sedangkan kunang-kunang betina akan melekat di dedaunan atau di tanah.

Kunang-kunang berkelap-kelip untuk menarik pasangannya, biasanya dimulai dari kuang-kunang jantan, kemudian dibalas oleh kunang-kunang betina. Jantan menggunakan kelipan betina untuk menemukan betina tersebut, lalu terjadilah perkawinan. Pola kelipan kunang-kunang berbeda antar tiap spesies.

Setelah kawin, umumnya kunang-kunang betina akan berhenti berkelip. Namun pada beberapa spesies, kunang-kunang betina akan tetap berkelip untuk menarik jantan dari spesies lain. Ketika jantan tersebut mendekat, betina itu akan memakannya.

Warna kelipan kunang-kunang juga cukup beragam, umunya kuning, hijau kebiruan, dan kemerahan.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar