Kamis, 22 April 2010

Virus Tanaman Yang Menyerang Manusia

Rabies, HIV, hingga flu burung adalah penyakit fenomenal yang ditularkan dari hewan ke manusia. Tapi kini peneliti telah menemukan virus yang melompat dari tanaman ke manusia.

Didier Raoult dari Universitas Mediterania di Marseilles Prancis, menemukan bahwa virus belang yang ditemukan pada paprika dapat menyebabkan demam, sakit dan gatal-gatal pada manusia.

Jika disahkan, penemuan ini akan menandai untuk pertama kalinya virus tanaman telah ditemukan menimbulkan masalah pada manusia.

Virus tanaman sering ditemukan ada di kotoran manusia bersama dengan tanaman terinfeksi yang ikut dicerna. Raoult mewawancarai 304 orang tentang seberapa sering mereka menderita demam, sakit perut, dan iritasi kulit.

Dari 304 pasien, 21 orang dengan virus lada belang dalam kotoran mereka lebih sering sakit dibandingkan orang lain.

Namun tidak semua orang yakin. Robert Garry pakar virus di Tulane University New Orleans Louisiana mengklaim virus tidak memiliki tombol biokimia yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam sel, dan dengan demikian tidak mungkin menginfeksi jaringan manusia.

Selain itu, Raoult hanya bertanya dengan sangat umum dan Garry percaya bahwa hasilnya mungkin berada dalam variasi acak.

Raoult jelas mempertahankan penemuannya dan mengklaim bahwa apa yang diamati mungkin bukan infeksi sel manusia oleh virus secara langsung. Tapi RNA virus mengganggu fungsi RNA manusia.

Sumber : http://www.inilah.com/news/read/2010/04/16/465301/gawat-ada-virus-tanaman-serang-manusia/

Minggu, 11 April 2010

Virus H5N1 Penyebab Penyakit Flu Burung

Virus_fluFlu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia, terutama virus influensa. Virus influensa sendiri terdiri dari berbagai tipe, antara lain tipe A, B, dan C. Virus influensa tipe A terdiri dari beberapa turunan yaitu H1N1, H3N2, H5N1, H7N7, H9N2 dan lain-lain. Flu burung yang sedang mewabah di sekitar kita adalah virus influensa tipe A memiliki beberapa subtipe yang dicirikan dari adanya hemagglutinin (H) dan neuramidase (N). Ada 9 varian H dan 14 varian N. Virus flu burung yang sedang berjangkit saat ini adalah subtipe H5N1 yang memiliki waktu inkubasi selama 3-5 hari.


Gejala Flu Burung
Gejala klinis yang ditemui seperti gejala flu pada umumnya, yaitu; demam (temp > 38°C), sakit tenggorokan seperti batuk, ber-ingus, nyeri otot, sakit kepala, dan badan terasa lemas. Dalam waktu singkat penyakit ini dapat menjadi lebih berat berupa peradangan di paru-paru (pneumonia), dan apabila tidak dilakukan tatalaksana dengan baik dapat menyebabkan kematian. Kematian diakibatkan radang paru-paru dan gangguan pernafasan, gagal ginjal dan komplikasi lainnya

Struktur Genetik

Struktur genetik H5N1 mengarahkan kita kepada struktur molekuler virus
H5N1 berupa RNA. Virus flu burung H5N1 adalah subtipe dari virus
influnesa tipe A. Virus influensa A mempunyai 10 gen pada 8 molekul RNA
yg terpisah yaitu HA, NA, M, NP, NS, PA, PB1, dan PB2. Setiap bagian
molekulnya mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda – beda.

Flu_und_legende_color_c











Pada bagian permukaan virus, yaitu pada kulit virus terdiri atas molekul HA dan NA yang berfungsi sebagai alat penyerang sel. Bagian dalam dari virus sendiri bertugas untuk menyediakan kode genetik berupa matriks (M), nukleoprotein (NP, NS), dan polimerase (PA, PB1, PB2) yang akan dipindahkan saat menginfeksi sel dalam tubuh kita.

HA adalah kode genetik untuk hemagglutinin yang berfungsi untuk mengikat dan menempel pada dinding sel. Hemagglutinin akan membentuk paku – paku tajam saat menginfeksi sel sehingga akan mengikat dan menempel erat pada dinding sel saat proses penginfeksian terjadi.

NA adalah kode genetik untuk neuraminidase, yaitu enzim glikoprotein pada permukaan virus influensa. Fungsinya sendiri adalah untuk membantu membongkar dan memecahkan dinding sel saat proses perkembang – biakan selasai dilakukan di dalam sel yang diinfeksi.

M adalah matriks protein untuk M1 dan M2 yang berada di dekat 2 protein hemagglutinin dan neuraminidase. Tugasnya adalah untuk melindungi virus dengan membentuk lapisan pelindung khusus yang disebut capsid. Matriks protein ini berpasangan dan mempunyai tugas yang saling berhubungan. M1 adalah tempat kuman virus yang mematikan dan M2 adalah protein yang bertugas membuka isi untuk disalurkan ke dalam sitoplasma atau cairan di dalam sel. M2 sendiri merupakan membran tempat menyalurkan ion untuk menghasilkan proses infeksi yang effisien.

N adalah nukleoprotein yang terdiri dari protein non – struktural (NS1 dan NEP). Tingkat bahaya suatu virus ditentukan oleh peran gen virus H5N1 nonstruktural (NS). NS1 yang merupakan nukleus non – struktural sangat mempengaruhi transportasi selular RNA, sebagai penterjemah, dan penghubung.
Adalah NS1 sebuah virus patogen avian H5N1 yang meningkatkan tingkat penyebaran virus flu burung pada peternakan unggas dan unggas liar di kawasan Asia Tenggara. Nuclear Export Protein (NEP) biasa disebut juga sebagai NS2 bertugas untuk menyediakan sarana transportasi bagi RNP.
PA adalah kode genetik molekul protein di dalam polimerase. Terdiri dari PB1 dan PB1-F2 yang bersifat mampu menyerap cairan. PB2 juga memegang peran penting sebagai kuman virus polimerase. 75% virus H5N1 yang terjadi di Vietnam telah mengalami mutasi lisin residu 627 pada protein PB2. Hal ini dipercaya oleh para ahli telah mengakibatkan peningkatan jumlah penderita flu burung saat itu.

Cara H5N1 Menginfeksi Kita

Walau sistem ini adalah cara virus pada umumnya menyerang kita, namun ini yang akan terjadi pada kita apabila mutasi paling berbahaya terjadi. Flu burung menyerang dengan mudahnya seperti layaknya virus manusia biasa. Harapan kita semua hal itu tidak terjadi.

Cara_kerja_flu_burung_menginfeksi_manusi































Sebenarnya virus ini menyerang dengan prinsip: H5N1 menemukan sel untuk mereplikasi dirinya sendiri. Sentuhan? pada kulit kita ada juga sel kulit yang dengan mudahnya diinfeksi oleh virus H5N1. Mengapa kita dengan mudahnya terserang dapat saya jelaskan seperti gambar dibawah ini:

Cara_virus_mereplikasi










































Sumber : http://plating.blog.friendster.com/2007/01/struktur-genetik-h5n1-flu-burung/

Virus H1N1

Tahun 2009 lalu, dunia dihebohkan dengan adanya pandemi flu babi atau dengan nama biologisnya virus ini dinamakan H1N1.

Apa sih virus H1N1 itu?


H1N1 merupakan salah satu subtipe virus influenza A. Seperti halnya H5N1, H1N1 termasuk dalam family orthomyxoviridae. H1N1 lebih dikenal masyarakat awam sebagai swine influenza (flu babi), meskipun kenyataannya H1N1 juga dapat ditemukan pada ayam maupun manusia.

Struktur virus H1N1


Pada manusia, H1N1 umumnya mengakibatkan sakit menyerupai flu (influenza-like illness) dan flu musiman (seosonal influenza). Bahkan ada strain H1N1 yang bersifat endemik, termasuk penyebab pandemik pada tahun 1918 (flu Spanyol) yang telah menewaskan 50-100 juta orang di dunia.

Karakteristik H1N1 antara lain mudah bermutasi atau mengubah tingkat keganasan virus (meningkatkan atau melemahkan) dan akan mati saat terkena sabun, desinfektan, sinar matahari maupun panas (65oC selama 5 menit atau 80oC selama 1 menit).

Saat ini penularan H1N1 telah terjadi antar manusia, manusia yang sakit menularkan pada manusia yang sehat. Penularan ini bisa melalui udara pernapasan yang tercemar (terkontaminasi) maupun via mucus (lendir).


Babi dan Virus H1N1


Babi merupakan hewan yang memiliki 2 reseptor, yaitu 2,3-galactose linkage (reseptor pada unggas) dan 2,6-galactose linkage (reseptor pada manusia). Adanya 2 reseptor ini menjadikan babi sebagai “mixing vessel” atau tempat pencampuran strain atau serotipe virus influenza sehingga menghasilkan strain atau serotipe baru.

Influenza pada babi biasanya disebabkan oleh H1N1, H1N2, H3N1, H3N2 dan H2N3. Namun serotipe yang sering menyebabkan flu pada babi adalah H1N1, H3N2 dan H1N2. Hanya saja karena babi bisa berperan sebagai “mixing vessel” maka dalam tubuh babi dapat tercampur berbagai serotipe virus influenza dari unggas, manusia maupun babi sendiri.


Saat Manusia Terinfeksi H1N1


Gejala klinis manusia yang terinfeksi H1N1 yaitu bersin, batuk, radang tenggorokan, demam hingga mencapai 37,7oC, muntah dan mual. Selain itu juga menyebabkan kelelahan akibat dihasilkannya cytokines dan chemokines (interferon) dalam jumlah berlebihan oleh sel yang terinfeksi virus influenza.

Kerusakan organ pernapasan akibat infeksi H1N1 dan H5N1


H1N1 akan lebih mudah ditularkan karena virus terdapat di saluran pernapasan atas, sedangkan serangan H5N1 mengakibatkan kerusakan di paru-paru yang lebih parah namun relatif sulit ditularkan.


Pencegahan dan Penanganan


Anak-anak, orang tua, orang yang menderita asma, diabetes dan jantung memiliki resiko tinggi terinfeksi virus influenza (H1N1). Langkah pencegahan penularan virus H1N1 yaitu :

  • Meminimalkan kontak dengan orang yang telah terinfeksi. Ini bisa juga dilakukan dengan mengisolasi orang yang telah terinfeksi. Selain itu, minimalkan berpergian ke daerah atau negara dengan kasus infeksi yang tinggi

  • Memakai masker (tipe N-95). Masker ini hendaknya dicuci secara periodik, misalnya setiap sehari sekali

  • Menerapkan pola hidup sehat : mencuci tangan dengan sabun atau gel antiseptik sebelum makan dan setelah keluar rumah

  • Menjaga kebersihan tempat tinggal kita dengan melakukan pembersihan secara teratur. Jika diperlukan dapat dilakukan penyemprotan dengan Medisep

  • Menjaga stamina tubuh tetap fit : makan makanan bergizi dan teratur, olah raga dan mengkonsumsi vitamin jika perlu

  • Vaksinasi juga menjadi salah satu upaya mencegah penyakit ini dan hal ini pernah dilakukan pada masa sebelumnya.


H1N1 telah menjadi pandemik, sikap waspada dan menjaga pola hidup sehat merupakan langkah tepat pencegahan kasus ini.


Sumber : http://info.medion.co.id/index.php/component/content/article/8-penyakit/134-h1n1-yang-sedang-mengguncang-dunia